Prabowo: Pidato Habib Rizieq Menyejukkan Serta Berkomitmen Dalam Membela Umat Dan Bangsa
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Indo Kanal. Meskipun tidak datang ke acara Ijtima Ulama yang digagas oleh Gerakan
Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Rizieq Shihab tetap menitipkan
pesan suara. Dalam pesannya, imam besar FPI itu membahas berbagai
persoalan bangsa, termasuk soal Pilpres 2019.
Menanggapi pesan tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo
Subianto menilai, pidato yang dilontarkan Rizieq sangat menyejukkan.
Prabowo pun melihat komitmen Rizieq dalam membela umat dan bangsa.
“Saya merasa sejuk, saya merasa sangat besar hati karena di situ
sangat terdengar komitmen beliau tidak saja kepada umat Islam, tapi
kepada seluruh bangsa Indonesia, terdengar sekaligus komitmen beliau
kepada Pancasila dan UUD 1945,” kata Prabowo, Jumat (27/7) malam.
Prabowo juga tidak setuju dengan tudingan bahwa Rizieq merupakan
penganut Islam garis keras. Bahkan, dia berani pasang badan dan menjamin
tuduhan itu tidak berdasar.
“Kalau di-framing bahwa Habib Rizieq dan jajarannya adalah
Islam garis keras dan sebagainya dan sebagainya, saya kira saya termasuk
jaminannya, bahwa saya adalah sahabat Habib Rizieq Syihab,” kata
Prabowo dalam Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional di Menara Peninsula,
Jakarta Barat, Jumat (27/7/2018).
Saat ini, Prabowo mengaku tidak segan menyebut Rizieq sebagai imam
besar. Dia meyakini bahwa pernyataan Rizieq akan berpengaruh besar
terhadap pemikiran publik.
“Mungkin Saudara jarang dengar kalau saya bicara tentang Rizieq
Shihab. Malam ini mulai sebut beliau memang imam besar, kadang itu
berpengaruh dari suatu pernyataan,” tutur Prabowo.
Prabowo juga menyatakan dekat dengan pihak muslim Muhammadiyah,
Masyumi, hingga Nahdlatul Ulama. Sebagai seorang tentara, dia menilai
kedekatan TNI dengan kelompok Islam memang ada. Bukan hanya ‘tentara
hijau’ yang sering dikaitkan sebagai kelompok tentara yang dekat dengan
kelompok islamis, tapi semua tentara dinilainya memang dekat dengan
kelompok Islam.
“Prajurit pasti dekat sama ulama. Kalau ada apa-apa, pasti minta
petunjuk, minta saran, minta nasihat para ulama. Saya kira itu sudah
saya buktikan berkali-kali. Di saat krisis, saya selalu berkomunikasi
dengan tokoh-tokoh umat Islam,” pungkas Prabowo.
Jurnal Akbar . Komite persatuan Nasional Ganti Presiden 2019 menggelar Rapat Rakyat Indonesia di gedung Joang Puncak dari pergolakan politik banyak saat ini penyimpangan dari jaringan yang menjadi kekuatan kekuasaan yang ada,karna negara ini kedaulatan rakyat sedang undang unndang disusupi untuk kepentingan pribadi . Kalau ini tidak diatur sesuai dengan kedaulatan rakyat maka Indonesia akan hancur untuk menjadi negara yang diharapkan 2019 kita ganti presiden ini kita bangun negara untuk itu rakyat dukung penuh yg didukung partay kwalisi yang baik karna rakyat begitu kuat untuk mengganti Presiden dan yang mampu merubah Indonesia jauh lebih baik untuk pemberdayaan manusia mampu membangun konsolidasi partay partay politik Dari itu Pintu masuk perubahan haruslah konstitusional Ujar “yudi sayuti{KPN)” KPN-GP perjuangan nya betul betul serius mendukung untuk segera Ganti Presiden 2019 untuk merebut kembali Indonesia dengan kekuatan rakyat yang ingin seg...
Indo Kolom . Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, apabila ketua umum partainya, Prabowo Subianto, terpilih menjadi Presiden RI pada Pilpres 2019, penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan akan lebih baik ketimbang pada pemerintahan Joko Widodo. “Di zaman Jokowi, kasus Novel Baswedan sudah masuk 16 bulan, tapi tidak ada tanda- tanda titik terang,” ucap Andre dalam acara diskusi di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, “Nanti kalau Prabowo Subianto menjadi Presiden, tiga bulan, atau 100 hari, kasus itu kami targetkan selesai. Kalau tidak bisa, Kapolrinya kami copot. Inilah bedanya komitmen antara Prabowo dengan Pak Jokowi,” ungkap dia. Pernyataan Andre memancing polemik dalam acara diskusi tersebut. Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu yang juga menjadi narasumber acara itu kemudian melontarkan celetukan mengenai kasus Prabowo di masa lalu. “Loh, yang hilang dulu itu baga...
Jurnal Kini . Sudah melewati berkali-kali Rapat Kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR RI menyoroti kinerja pemerintah yang dinilai lamban menyelesaikan masalah Honorere K2 dan segera mendesak pemerintah memprioritaskan pembahasan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) agar masalah honorer K2 segera tuntas. Sejak masa kepemimpinan Presiden Jokowi, masalah K2 belum juga tertuntaskan. Bila pemerintah dan DPR ada niat dan punya visi yang sama masalah ini dapat segera terselesaikan. Sementara itu Politikus Partai Gerindra, Bambang Riyanto menegaskan masalah honorer K2 bakal tuntas jika Prabowo menjadi presiden pada Pilpres 2019 nanti. dan masalah honorer K2 memang menjadi salah satu prioritas partainya untuk diselesaikan. “K2 ini masalah rakyat. Kami sudah memposisikan bersama rakyat dan kami komitmen menyelesaikannya sampai tuntas,” kata Bambang sebelum rapat kerja Badan Legislasi (Baleg) untuk revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN), Selasa (10/7). Upaya menyelesaikan ...
Komentar
Posting Komentar